PENDUGAAN BOBOT BADAN TERNAK DENGAN BERBAGAI MACAM RUMUS

PENDUGAAN BOBOT BADAN TERNAK DENGAN BERBAGAI MACAM RUMUS selaku pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi keterangan merebut. Beberapa keterangan lainnya bisa kalian dapatkan disini sambil baik.
Pendugaan berat badan Amat penting di lakukan oleh para pemilik ternak distribusi atau bisa juga dikatakan hendak melihat bobot tubuh ternak. Cara ini betul cara lain distribusi atau bisa juga dikatakan hendak melihat berat badan ternak selain penimbangan berat badan. Andaikan setiap kali Perlu selalu di lakukan penimbangan, hal ini dirasa kagak makin praktis di samping timbangan itu jumlahnya dibatasi. Pada ternak potong, bobot badan selaku satu dari sekian banyaknya hal yng penting diperhatikan lantaran yang diproduksi utama dari sapi potong merupakan daging dimana distribusi atau bisa juga dikatakan hendak melihat pertambahan bobot daging peternak butuh melakukan penimbangan berlebi dahulu. Selain yang dengannya cara penimbangan ada kagak kurang cara yng mampu dipakai di antaranya yang dengannya mempergunakan dugaan bobot yang dengannya pita ukur ataupun yang dengannya mempergunakan banyak sekali rumus yng lazim dipakai semisal rumus shoorl, winter serta juga lain-lainya. Bobot badan betul bobot yng didapatkan selama sapi dipelihara serta internal keadaan hidup, sedangkan bobot potong betul bobot yng ditimbang seputar saat sebelum sapi dipotong (Narasasmita serta Mudikdjo, 1979). Bobot badan sapi betul satu dari sekian banyaknya indikator produktivitas ternak yng bisa diduga didasari ukuran linear tubuh sapi (Kadarsih,2003). Perbedaan bobot badan akil-balig sapi pedaging yng berbeda-bedaakan menghasilkan tingkat kegemukannya yng berbeda juga pada umur serta makanan yng percis (Parakkasi, 1999). Perbedaan bobot badan yang telah di sebutkan dikarenakan adanya perbedaan pertambahan bobot badan harian, rataan pakan yng dikonsumsi masing-masing individu, jumlah pertambahan otot tiap hari serta perbedaan jumlah lemak yng sudah disimpan oleh tubuh. Perbedaan yang telah di sebutkan hendak menjadikan komposisi tubuh ataupun frame size ternak berbeda (Field serta Taylor, 2002). Ukuran-ukuran linear tubuh betul suatu ukuran dari bagian tubuh ternak yng pertambahannya satu percis lain saling berhubungan secara linear. Kadarsih (2003) menyatakan bahwasanya ukuran linear tubuh yng bisa dipakai internal memprediksi produktivitas sapi jeda lain panjang badan, tinggi badan, lingkar dada. Ukuran linear tubuh pendapat dari Minish serta Fox (1979) bisa mengidentifikasi pola ataupun tingkat kedewasaan fisiologis ternak menjadikan bisa dijadikan parameter penduga bobot badan ternak. Penentuan frame size pendapat dari Field serta Taylor (2002) bisa ditentukan didasari nilai parameter tubuh ternak yang telah di sebutkan.
TUJUAN PENDUGAAN BOBOT BADAN TERNAK: 1. Memperkirakan BB ternak 2. Menentukan harga penjualan serta pembelian 3. Menaksir jumlah karkas PENDUGAAN BOBOT BADAN TERNAK DENGAN BERBAGAI MACAM RUMUS
PENGUKURAN TUBUH TERNAK 1. Panjang badan a) Panjang badan absolut : jarak jeda samping tulang baku (tuberculum humeralis lateralis)sampai yang dengannya ujung tulang duduk (tuberculum ischiadum) b) Panjang badan relatif : proyeksi (garis datar) dari pada panjang badan absolut 2. Tinggi gumba/ tinggi pundak/ tinggi badan jarak lurus dari titik tertinggi tulang gumba sampai ke tanah datar 3. Lingkar dada Panjang melingkar/ keliling yng diukur pada bag dada jitu di bag belakang tulang gumba pada tulang rusuk ke 3-4 4. Lebar dada Jarak jeda kedua bagian samping (lateral) kanan kiri tulang bahu 5. Dalam dada Jarak jeda titik tertinggi tulang gumba sampai yang dengannya bagian tepi bawah tulang dada PENDUGAAN BOBOT BADAN TERNAK DENGAN BERBAGAI MACAM RUMUS
A. BEBERAPA RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN SAPI : 1. Rumus Schoorl : BB = (LD + 22)2 100 Keterangan : a) BB = Bobot Badan (kg) b) LD = Lingkar Dada (cm) c) Rumus ini cuma berlaku distribusi atau bisa juga dikatakan hendak sapi akil-balig, sedangkan distribusi atau bisa juga dikatakan hendak pedet rumus ini kagak makin jitu, lantaran faktor penambah 22 distribusi atau bisa juga dikatakan hendak lingkar dada pada sapi yng sedang tumbuh terlalu besar.
2. Rumus Winter : BB = (LD)2 X (PB) 300 Keterangan : a) BB = Bobot Badan (pounds); b) LD = Lingkar Dada (inchi) c) PB = Panjang Badan (inchi) d) Rumus ini betul gabungan jeda panjang badan serta lingkar dada (Willianson serta Payne, 1986). Tingkat kesalahan rumus ini dibandingkan yang dengannya penimbangan berkisar 2-6% (Soenarjo, 1988).
3. Rumus Pendugaan yng dipakai di Denmark BB = (LD + 18)2 100 Keterangan : a) BB = Bobot Badan (kg) b) LD = Lingkar Dada (cm)
B. RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN UNTUK DOMBA/ KAMBING 1. Rumus Ardjodarmoko (1975) BB = (LD2) x (PB) 104 Keterangan : a) BB = Bobot Badan (kg) b) LD = Lingkar Dada (cm) c) PB = Panjang Badan (cm) d) Rumus ini betul penyempurnaan dari rumus Winter, yng diaplikasikan pada kambing / domba.
C. RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN UNTUK KERBAU 1. Rumus Sutardi (1975) BB (kg) = - 920,72 + 11,904 LD (cm) – 28,869 LD2 2. Rumus Camoens (1976) Y = 40 TP – 11 LD – 450 Keterangan : a) Y = Bobot badan (pounds) b) TP = Tinggi Pundak (inchi) c) LD = Lingkar Dada (inchi)
Sejumlah peneliti berupaya memperlihatkan keakuratan rumus-rumus itu diuji-cobakan terhadap seputar kelompok sapi jeda bobot taksir serta bobot timbangan. Hasil nya rumus Scheiffer serta Lambourne makin mendekati berat real sapi sebetulnya yang dengannya tingkat kesalahan di bawah 10 %. Sedangkan rumus Schoorl tingkat kesalahannya mencapai 22,3 %. Perbedaan perhitungan berat pada mahluk hidup merupakan wajar, lantaran bobot hewan Amat dipengaruhi situasi serta kondisi lingkungan, yaitu gelisah (stress), habis makan, kagak kurang minum ataupun Buang feses. Hewan yng ditimbang sekalipun, akibat kagak baik perlakuan serta pengangkutan bisa memicu susut tubuh 5-10%. Yang dengannya mendapatkan nilai taksiran bobot hidup, maka persentase karkas serta daging bisa segera diketahui. Karkas sapi berkisar 47-57 % dari bobot hidupnya serta daging 75 % dari karkas. Bagi atau bisa juga dikatakan hendak domba persentase karkasnya kira-kira 45 % serta dagingnya 75 % dari karkas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( RRA DAN PRA )

Manfaat Kulit Ari Kedelai Sebagai Pakan Ternak