10 Penyakit umum yang biasa dialami oleh ayam
Bisnis beternak ayam menyimpan kesempatan yng enggak jelek alias bagus serta enggak kecil orang telah terjun ke dunia bisnis ini. Namun bukan berguna usaha ini tanpa kendala, hal yng butuh diwaspadai merupakan penyakit ayam, lantaran bisa menurunkan tingkat produktivitas ayam malah memicu kematian. Tentunya ini mau memicu kerugian yng lumayan besar.
Tingginya nilai kematian pada ayam yng terserang penyakit merupakan era ayam berusia dibawah 2 bulan, sedangkan ayam usia 2 bulan ke bagi telah kian kebal. Namun tak menutup bisa pun paruh ayam matang paruh atau bisa juga dikatakan kepada terserang penyakit, lantaran selain faktor cuaca, faktor pakan serta lingkungan yng tak memadai pun mampu berpengaruh besar pada kondisi kebugaran atau kesehatan ayam. Akan tetapi situasi ini merupakan hal yng umum dialami paruh para pebisnis ayam, yng terpenting era ayam di kenai penyakit kita butuh tahu ciri-cirinya. Menjadikan membuat mudah proses pengobatannya serta melakukan pencegahan agar tak terlaksana penularan pada yng lain.
Baca pun:
- 15 Jenis ayam hias terlengkap beserta foto + gambar
- 8 Jenis ayam yng biasa dijadikan ayam petarung
Tulisan atau esai ini mau membahas sejumlah jenis penyakit pada ayam serta ciri-cirinya.
-
Tetelo (ND)
Tetelo ataupun Newcastle Disease, pun disebut menjdai sampar ayam, ialah penyakit yng Suka didapati serta paling ditakutkan lantaran bisa memicu tingkat kematian yng tinggi pada ayam. Penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yng penyebabnya yaitu virus Paramyxo. Penyakit ini ganas lantaran penyebarannya Amat cepat serta luas. 3-4 hari seluruh ternak mau terinfeksi serta umumnya virus Paramyxo ini ditularkan lewat burung liar.
tatelo
Ciri-ciri ayam yng di kenai tetelo: ayam terlihat lesu, nafsu makan berkurang, produksi telur menurun, gangguan saluran pernapasan, batuk, mulut berlendir, kotoran encer berwarna kehijau-hijauan, jengger serta kepala kebiru-biruan, kornea keruh, kelumpuhan serta kejang-kejang sampai-sampai kepala terpuntir ke belakang. Masih belum tersedia obat paruh atau bisa juga dikatakan kepada penyakit tetelo, maka kian baik lakukan tindakan pencegahan berupa vaksinasi ND serta ayam yng terjangkit tetelo segera di karantina ataupun di bakar agar tak menular.
-
Gumoro
Disebut pun Infectious Bursal Disease (IDB). Gumoro menyerang serta merusak system kekebalan tubuh si ayam penyakit ini berpangkal dari virus genus Avibirnavirus. Penyebarannya lewat kontak langsung, cairan minum, pakan, perlengkapan serta udara yng telah tercemar virus. Penyakit ini memanglah tak langsung memicu kematian pada ayam, virus ini mampu hidup sampai-sampai 3 bulan pada tubuh si ayam. Namun, lantaran menyerang system imun maka mau memicu infeksi-infeksi yng berakhir yang dengannya kematian.
Guoro
Ciri-ciri ayam di kenai gumoro: nafsu makan berkurang, ayam jelas lesu serta mengantuk, bulu kusam, gemetar, diare berlendir, keseimbangan yng berangkat terganggu serta terjadinya iritasi / peradangan pada dubur lantaran ayam Suka mematukinya. Belum tersedia obat efektif paruh atau bisa juga dikatakan kepada menyembuhkan ayam yng terserang gumoro, jadi kian bijaksana paruh atau bisa juga dikatakan kepada mencegahnya yang dengannya melakukan vaksinasi rutin mempergunakan gumboro vaccin nobilis, delvax gumboro, bursavac dll.
-
Cacingan
Cacing yng menyerang umumnya cacing gilig serta cacing pita. Cacing gilig umumnya menyerang putra ayam sedangkan cacing pita menyerang ayam yng telah matang. Penyakit cacingan umumnya enggak kecil menyerang era musim penghujan tiba. Ciri-ciri ayam cacingan: nafsu makan berkurang, pertumbuhan terhambat / jadi lambat, tubuh ayam menjelma kurus, enggak kian berperan / lemas, bulu jelas kusam serta kotoran encer / diare yng berlendir berwarna lumayan putih serta kadang pun berdarah.
ayam cacingan
Andai ayam cacingan mampu dipakai obat cacing preparat piperazine yng mampu memutus rantai penularan lantaran mampu membunuh cacing matang. Ataupun mampu pun genakan yng lain semisal: pipedon-x liquid (piperavaks), sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazi, fenbendazole ataupun leviamisole.
-
Snot
Penyakit snot ataupun disebut pun coryza penyebabnya yaitu oleh bakteri Haemophillus Gallinarum, umumnya menyerang pada era pergantian musim. Penyakit ini enggak kecil didapati di daerah tropis serta bisa menyerang putra ayam maupun yng telah matang. Angka kematiannya mencapai 30 % serta nilai kesakitannya mencapai 80 %. Penyebaran lewat kontak langsung yang dengannya ayam yng terjangkit, cairan minum, pakan, debu, udara, perlengkapan serta petugas sangkar.
ayam sakit snot dimata
Ciri-ciri ayam yng terjangkit snot: tak nafsu makan, terlihat lemas serta mengantuk, pertumbuhan lambat, keluar lendir kuning yng berbau dari hidung, keluar cairan dari perlengkapan penglihat (perlengkapan penglihat berbusa), pembengkakan sinus (batas jeda perlengkapan penglihat serta hidung), kerak di internal hidung, pilek serta susah bernafas.
Pengobatan yng mampu diberikan pada ayam yng menderita snot merupakan mempergunakan preparat sulfat semisal sulfadimethoxine ataupun sulfathiazole. Mampu pun mempergunakan preparat enrofloksacyn (Enflox) / yang dengannya preparat amphycillin serta colistin (Amphyvitacol). Antibiotik pun mampu dipakai semisal ultramycin, imequil ataupun corivit. Ada pun yng mengunakan pengobatan tradisional semisal susu bubuk / perasan tumbukan jahe, kunir, kencur serta lempuyang. Namun paruh ayam yng kondisinya telah Amat parah berikan pun obat suntikan berupa sulfamix.
-
Ngorok
Biasa pun disebut Chronic Respiratory Disease (CRD) / sinusitis. Penyakit ini penyebabnya yaitu oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Penyakit ini umumnya menyerang ayam yng berusia seputar 4-9 minggu, yng menular lewat kontak langsung, cairan minum, pakan, kita-kita serta telur tetas yng terinfeksi.
Ayam ngorok via www.bellsouth.com.au
Ciri-cirinya: nafsu makan yng menurun, kurus, lesu, warna bulu pucat serta kusam, buih pada perlengkapan penglihat, suka gelengkan kepala, keluar cairan dari hidung, kotoran cair serta berwarna putih, nafas berbunyi / ngorok.
Cara mengobatinya: Di Berikan Baytrit 10% Peroral, Mycomas, Tetracolin secara oral ataupun Bacytracyn yng dilarutkan di cairan minum.
-
Berak Kapur
Disebut pun Pullorum sesuai yang dengannya nama bakteri yng menghasilkan penyakit ini yakni: bakteri Salmonella pullorum yng mampu bertahan selama 1 tahun di tanah. Umumnya menyerang putra ayam yng berusia 1-10 hari, meskipun menyerang ayam matang namun menyebakan nilai kematian yng kian tinggi terlaksana pada putra ayam, sebesar 85 %. Gejalanya pun tak terlalu nyata pada ayam matang.
Ciri-ciri ayam yng terjangkit: nafsu makan berkurang, badan lemas serta kusam, perlengkapan penglihat menutup, kedinginan serta suka bergerombol mencari tempat Anget, jengger berwarna keabuan, bulu dubur melekat serta kotoran encer yng bercampur yang dengannya butiran putih layaknya kapur.
Menyuntikkan preparat sulfonamide ataupun antibiotik furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra ataupun mycomas di dada ayam paruh atau bisa juga dikatakan kepada mencegah kematian ayam bukan paruh atau bisa juga dikatakan kepada menghilangkan infeksinya.
-
Berak Hijau
Masih belum terperinci penyebab penyakit berak hijau ini, diduga berpangkal dari bakteri yng percis semisal bakteri yng memicu penyakit berak kapur yakni: Salmonella pullorum. Penyakit ini ialah penyakit kronis yng mampu berakibat kematian. Penularannya lewat kontak langsung era ayam jantan mengawini ayam betina, cairan minum serta pakan.
Ciri-cirinya: kehilangan nafsu makan, perlengkapan penglihat lesu, bulu kusam, terkadang pilek, mulut berlendir, jengger berwarna kebiruan serta kotoran encer berwarna hijau. Belum tersedia pun obat yng dipakai paruh atau bisa juga dikatakan kepada menyembuhkannya, sebaiknya jaga kebersihan sangkar serta lakukan vaksinasi rutin.
-
Kolera
Penyebabnya yaitu oleh bakteri Pasteurella gallinarum ataupun Pasteurella multocida yng umumnya menyerang ayam ras petelur serta ayam broiler. Penyakit ini bersifat kronis yang dengannya gejala awal berupa penurunan produktivitas sampai-sampai kematian. Bakteri ini menyerang pernapasan serta pencernaan, yng bisa ditularkan lewat kontak langsung, pakan, cairan minum, perlengkapan, kita-kita tanah serta hewan lain.
Ciri-ciri ayam di kenai kolera: nafsu makan yng berangkat berkurang, persendian kaki serta sayap yng bengkak disertai kelumpuhan, sesak nafas, jengger serta pial yng berwarna kebiruan, suka gelengkan kepala, kotoran encer berwarna kuning, coklat / hijau berlendir serta bau busuk.
Pengobatan mampu di lakukan mempergunakan preparat sulfat ataupun antibiotik semisal noxal, ampisol ataupun inequil. Mampu pun genakan koleridin ataupun mampu ditambah obat herbal semisal daun pepaya serta temuireng yng direbus.
-
Berak Darah
Suka disebut pun menjdai Koksidiosis, penyebabnya merupakan protozoa dari genus Eimiria sp. Parah ataupun tidaknya penyakit ini bergantung pada protozoa yng terpengaruhi oleh si ayam. Ciri-ciri yng terjangkit: nafsu makan yng menurun yng memicu pertumbuhan terhambat, kotoran lembek cenderung cair serta warnanya coklat kehitaman lantaran menyandang kandungan darah. Era di lakukan pembedahan pada ayam mati akibat koksidiasis, usus besarnya membengkak berisi darah. Mampu diobati yang dengannya mempergunakan noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril ataupun yng lain-lainnya.
-
Marek
Marek ataupun Visceral Leukosis penyebabnya yaitu oleh virus tipe DNA yng tergolong herpes tipe B. penyakit ini paling rawan menyerang ayam era ayam berumur 3-10 minggu, era menjelang kematangan seksualnya. Ciri-ciri ayam di kenai marek: tubuhnya kurus, pucat, lemas, jalannya sempoyongan serta kepincangan, perlengkapan penglihat buta atau terdapat semacam tumor dibawah kulit.
Belum tersedia obat pasti paruh atau bisa juga dikatakan kepada menyembuhkannya, jadi sebaiknya lakukan vaksinasi era bibit masih berumur sehari mempergunakan vaksin yng berpangkal dari herpes virus kalkun strain FC 126 yng merknya Mar-Blem, Sterwin-HVT, MD-VC, serta Lyomarex.
The post 10 Penyakit umum yng biasa dialami oleh ayam appeared first on Okdogi.com.
Komentar
Posting Komentar