LAPORAN FISIOLOGI TERNAK PENGAMATAN PREPARAT AWETAN

LAPORAN FISIOLOGI TERNAK PENGAMATAN PREPARAT AWETAN menjelma pilihan yang bagus buat kalian yang pengen mencari solusi kabar mencabut. Beberapa kabar lainnya bisa kalian dapatkan disini lewat baik.
Didalam ke hidup-an seluruh jaringan internal sel memiliki karakteristik serta sifat yng berbeda. Hal ini butuh dicermati serta diketahui lewat kegiatan penelitian. Akan tetapi kegiatan ini mengalami kendala yamg berat seringkali bahan ataupun obyek yng mengalami kerusakan maupun kebusukan. Menjadikan agar pengamatan bisa di lakukan secara terus menerus serta kapanpun, maka obyek harua dibuat awetan. Sel seimbang struktur terkecil dari mahluk hidup yng di dalamnya menyandang kandungan unsur-unsur sel yakni membran plasma, nukleus, sitoplasma retikulum endoplasma, mitokondria, aparatus golgi, serta komponen sel lain-lainnya. Sel-sel internal tubuh kita Amat kecil, tak bisa kita lihat yang dengannya indra penglihat telanjang. Yang dengannya adanya mikroskop maka bagian terkecil dari tubuh kita pun bisa kita amati. Inti sel (nucleus) berperan internal memunculkan sifat keturunan lantaran adanya DNA serta RNA. Inti sel berperan internal mengontrol seluruh aktifitas sel. Sedangkan sel makin lama berkembang terus serta membentuk suatu jaringan. Jaringan kulit tikus putih, coecum merpati, serta otot polos cavia cobaya. Yang dengannya mengamati serta mengetahuinya di bawah mikroskop kita bisa melihat perbedaan-perbedaan yng ada pada ketiga preparat awetan yang telah di sebutkan. Fiksasi seimbang satu dari sekian banyaknya pengganti porsi atau bisa juga dikatakan porsi mengawetkan protoplasma agar terpelihara serta terjaga semisal halnya keadaan sewaktu masih hidup. Mengkaji histologi yang dengannya cara paling baik merupakan mempergunakan irisan jaringan awetan, yng masing-masing awetan seimbang sajian yng bisa dikatakan bersifat permanen. Dalam fiksasi terdapat cairan berfungsi menjdai pengawet, mencegah perubahan autolisis tubuh serta perkembangan biakan bakteri patogen, menggumpalkan cairan protoplasma, serta mengeraskan jaringan awetan. A. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum Dasar Fisiologi Ternak wacana Preparat Awetan ini merupakan mengenal serta mengenal preparat awetan dari sel ataupun jaringan hewan. B. Waktu serta Tempat Praktikum Praktikum Preparat Aweta dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 01 April 2006 pukul 09.00-12.30 WIB bertempat di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
TINJAUAN PUSTAKA Masing-masing sel dikhususkan porsi atau bisa juga dikatakan porsi melakukan satu ataupun separuh fungsi porsi organisme yng menjadikan sel-sel lain porsi atau bisa juga dikatakan porsi melakukan fungsi-fungsi yng tak bisa di lakukan sendiri. Dalam sel hewan ada tiga bagian yng utama yakni nucleus, membran sel, serta sitoplasma (Kimball, 1993). Otot polos terdiri dari filamen-filamen elastin serta miosin, yng menyandang sifat kimiawi, mirip yang dengannya sifat kimiawi filamen elastin serta miosin internal otot rangka. Otot polos tak menjelma kompleks troponin normal yng dibutuhkan internal pengaturan kontraksi otot rangka, menjadikan mekanisme pengaturan kontraksinya berbeda (Gyton, 1992). Sel otot polos berbentuk sel semisal kumparan panjang, yakni sel otot paling lebar di tengah serta meruncing pada kedua ujungnya. Sel otot polos berukuran renggangan 20 mm pada pembuluh darah kecil sampai 500 mm pada uterus yng sedang hamil. Selama kehamilan sel otot polos uterus mengalami peningkatan yng terperinci internal ukuran serta jumlah (Junqueira, 1992). Kulit merupakan suatu organ tubuh yng paling berat, seimbang seputar 10 % tubuh total. Kulit terdiri kepada lapisan epitel yng berpokok dari eksoderm, epiderm, serta suatu lapisan jarinagn penyambung yng berpokok dari mesoderm, dermis ataupun korium. Lapisan luar kulit relatif impermiabel terhadap larutan yng mencegah kehilangan larutan berlebihan secara pengauapan serta memungkinkan hidup di bumi (Lesson, 1996). Descendes, transversal, serta escendes seimbang bagian dari usus besar. Ujung-ujung ketiga bagian itu bersatu yang dengannya flektus sigmoid serta rectum yng terbuka keluar menuju anus/kloaka. Apendiks vermikularis seimbang cabang dari coecum. Didalam duodenum terdapat saluran yng keluar dari hati serta pankreas (Brotowijoyo, 1994).
MATERI DAN METODE A. Materi Alat serta bahan 1. Mikroskop 2. Preparat Awetan B. Metode 1. Mempunyai tiga buah preparat awetan yng sudah disediakan (kulit tikus putih, otot polos, serta coecum merpati). 2. Mengamati di bawah mikroskop. 3. Menggambar hasil pengamatan serta memberikan keterangan.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan LAPORAN FISIOLOGI TERNAK PENGAMATAN PREPARAT AWETAN B. Pemaparan Dari hasil pengamatan ini kita mampu melihat bahwasanya tubuh hewan terdiri dari ramai sekali jaringan yng menyandang fungsi tersendiri bergantung dari tempat itu berada. Jaringan itu sendiri terdiri dari macam-macam tak terbatas sel, dimana sel itu menyandang bentuk serta fungsi yng percis, maka terbentuklah suatu jaringan. Dari jaringan yng menyandang fungsi yng percis membentuk suatu organ. Pada preparat awetan pada jaringan pengikat pada kambing terdiri dari serabut collagen padat serta sel fibroblast. Sedangkan pada preparat merpati terdiri dari eritrosit, leukosit, serta trombosit. Pada preparat otak burung merpati terdiri dari mukosa serta jaringan limfatik internal submukosa.
KESIMPULAN Dari hasil percobaan serta pengamatan Preparat Awetan yng sudah di lakukan bisa disimpulkan bahwasanya : 1. Preparat awetan pada otak burung merpati terdiri kepada mukosa serta jaringan limfatik internal submukosa. 2. Preparat awetan pada jaringan pada kambing terdiri kepada serabut collagen padat serta sel fibroblast. 3. Preparat awetan pada merpati terdiri kepada eritrosit, leukosit serta trombosit 4. suatu mahluk hidup ( tingkat tinggi) terdiri kepada tak terbatas sel dimana sel yang telah di sebutkan mau membentuk suatu jaringan serta jaringan-jaringan yang telah di sebutkan membentuk suatu organ, organ-organ yang telah di sebutkan membentuk system organ, serta dari sisterm organ membentuk sebuah individu.
DAFTAR PUSTAKA Brotowijoyo, Mukayat D. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta. Gyton and Hall. 1992. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta. Junqueira, Luis C. serta Carneiro, Jose. 1992. Histologi Dasar. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Kimball, J.W. 1994. Biologi. Jilid II. Alih bahasa Siti Soetarmi, dkk. Erlangga. Jakarta. Leeson Roland, Thomas Leeson serta Antony A. Paparo. 1996. Buku Ajar Histologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( RRA DAN PRA )

Manfaat Kulit Ari Kedelai Sebagai Pakan Ternak

PENDUGAAN BOBOT BADAN TERNAK DENGAN BERBAGAI MACAM RUMUS